PengertianGiro (Demand Deposit) Pengertian simpanan giro atau yang lebih populer disebut rekening giro menurut UU Perbankan No. 10 Tahun 1998, Giro adalah Simpanan yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan menggunakan cek, bilyet giro, saran perintah pembayaran lainnya atau dengan cara pemindahbukuan.

Hukum “aliran barang” mengatakan bahwa jumlah barang yang dialirkan sebagai penyedia, yang dipasok atau supply harus seimbang dengan jumlah barang yang dibutuhkan atau diterima oleh yang membutuhkan. Maka inilah yang disebut dengan hukum keseimbangan “supply – demand”. Sebenarnya hukum “suppay – demand” ini berlaku pada bidang apa saja. Pada bidang lingkungan biasa disebut dengan “homoestasis”, yaitu hukum keseimbangan antara barang yang diterima oleh organisme dari lingkungannya baik biotik maupun abiotik, maka ini juga disebut dengan konsep ekologi. Konsep ekologi dan keseimbangan antara pasok dan kebutuhan ini juga sangat kental sebagai hukum dasar dalam pengembangan perunggasan, dan sangat patut dicermati dan ditaati aturannya khususnya di Indonesia yang saat ini lagi dilanda berbagai masalah ketidak seimbangan “supply – demand” ini. Apa yang terjadi? Kalau supply jauh lebih sedikit atau di bawah angka yang dibutuhkan oleh konsumen, maka dikatakan kekurangan barang, berlanjut kepada kelangkaan, yang lebih parah akan menjadi barang yang dijadikan “rebutan” oleh para konsumen. Dalam kondisi seperti ini maka harga akan cepat sekali melambung tinggi. Ada yang berfikir, wah ini berarti menguntungkan perternak karena harga jual ayam hidup semakin tinggi pula. Hal ini bisa dijawab “ya” atau “tidak”. Memang dunia perunggasan merupakan dunia yang agak rumit, dan sering misterius. Alasannya, karena perunggasan ini adalah “seksi” merupakan komoditas yang dikatakan sudah memasuki dunia industri, sementara pelakunya sangat bervariasi mulai dari tingkat peternak kalangan rendah, menengah sampai kepada peternak atau skala industri tingkat tinggi. Itu tadi kalau supply barang perunggasan berada pada kekurangan. Bagaimana sebaliknya kalau “supply” barang jauh melebihi kebutuhan yang diperlukan konsumen? Jawabannya sudah bisa ditebak ”barang melimpah”, pembeli tidak mampu menyerap barang yang disediakan. Pasti akan menjadi petaka bagi dunia perunggasan. Kenapa? Karena produk perunggasan sebagian besar tidak bisa bertahan lama dalam kondisi alam biasa. Ini salah satu faktor penting yang menyebabkan nilai tawar produk peternakan unggas menjadi rendah. Ambil contoh ayam hidup yang harus dipanen dan dijual oleh peternak. Peternak biasanya sudah menjadwal kapan ayamnya akan dipanen dan dikosongkan dari kandang. Di saat sudah ada jadwal untuk dipanen, maka sudah diperhitungkan berbagai hal. Pertama, jumlah pakan yang akan diberikan sudah dihitung sesuai dengan kebutuhan. Misalnya ayam terlambat dipanen 2 – 3 hari saja, maka peternak harus memberikan pakan tambahan yang jumlahnya tidak sedikit dan ini akan mengganggu kesetabilan keuangan peternak. Untuk peternak yang dananya pas-pasan bisa jadi harus pontang-panting mencari dana talangan atau bisa juga secara terpaksa menghutang lagi pakan diluar perhitungan awal. Kedua, jatuh tempo pembayaran angsuran hutang sarana produksi yang bisanya tenggang waktu sudah ditentukan misalnya 1 bulan, bisa jadi molor. Dan ini pasti akan mengganggu keuangan peternak dan juga meresahkan para peternak. Ketiga, prediksi harga bisa jadi berubah, yang tadinya punya posisi tawar tinggi langsung turun drastis dikarenakan barang tidak bisa disimpan dan bahkan masih harus memberikan biaya pakan setiap hari. Akibatnya, bisa-bisa melemah di posisi tawar harga dan seringkali tidak terkendali sesuai dengan harapan. Keempat, perencanaan kandang bisa jadi berubah. Mestinya kandang sudah segera dibersihkan untuk disiapkan pemeliharaan periode berikutnya menjadi terhambat. Pun juga, bila kandang sebelahnya ada DOC yang dimasukkan, maka keamanan bisa terganggu. Kelebihan pasok atau over supply DOC pada skala luas misalnya di wilayah atau daerah dan bahkan nasional bukan skala peternak berakibat sangat fatal. Akibat ini bisa terhadap dua sisi. Pada sisi produsen DOC dan pada sisi peternak hilir atau final stock. Pada peternak hilir disebut juga sebagai perusahaan pembibitan. Over supply pastinya terjadi akibat dua hal pula. Pertama, perhitungan kebutuhan DOC yang direfleksikan dengan prediksi tingkat konsumi oleh masyarakat atau jumlah produk yang diekspor baik dalam bentuk DOC maupun dalam hasil panen broiler, dan kedua, kemungkinan adanya terjadi dinamika dan penurunan konsumsi dan nilai beli masyarakat yang menurun, sehingga barang produk hasil broiler melimpah di masyarakat. Obsesi yang berlebihan perusahaan pembibitan untuk mengembangkan usahanya menyebabkan over estimate sehingga produksi DOC berlebihan. Produksi DOC pastinya tidak begitu saja muncul, namun melalui suatu perhitungan prediksi yang panjang dan rumit. Namun yang jelas telah melalui perencanaan matang yang melibatkan pengadaan atau impor GPS untuk menghasilkan PS. Ini melibatkan banyak aspek seperti lahan, perkandangan, pakan, tenaga kerja, obat-obatan, penetasan dan tenaga pemasaran. Sehingga bisa dikatangan adanya oversupply atau kelebihan pasok DOC berdampak fatal juga bagi perusahaan, karena harus berupaya keras menekan atau mengurangi produksi yang sebenarnya tidak bisa dikurangi atau tidak bisa ditekan. Kenapa? Karena mesin GPS dan PS adalah “mesin bilogis” yang tidak bisa dihentikan proses produksinya. Pasti berbeda dengan mesin-mesin di pabrik barang-barang non-biologis seperti pabrik mobil, atau barang-barang elektronik yang setiap saat bisa dihentikan tanpa berpengaruh terhadap rusaknya barang. Pada kenyataannya, kondisi tersebut over supply terlihat sangat mengerikan. Lantas bagaimana seandainya kondisi “over supply” sudah benar-benar terjadi? Berbagai strategi nyatanya juga dikonsep dan bahkan sudah diimplementasikan di dunia perbibitan Indonesia yang sejak beberapa tahun lalu sampai hari ini mengalami problematika kondisi “over supply”. Suatu dilematik untk mengambil kebijakan. Mau dibiarkan akan memberikan dampak melesunya usaha peternakan dan berakibat pada meruginya peternak, mau dilakukan pengurangan dengan memotong PS atau menghancurkan telur tetas yang sudah dieramkan/inkubasi juga sangat tidak manusiawi dan berperikehewanan. Maka langkah yang diambil oleh Pemerintah adalah dengan mendiskusikan bersama dengan para pengusaha, dan akhirnya diperoleh kesepakatan untuk melakukan “cutting” dan “aborsi”. Istilah “cutting” digunakan untuk mengafkir dini induk PS yang berumur lebih dari 50 minggu di awal dulu pada tahun 2015 di atas 70 minggu, sedangkan istilah “aborsi” adalah melakukan penghentian proses perkembangan embrio ayam yang sudah dieramkan dalam mesin penetas inkubasi pada umur tertentu, bisa sampai dengan umur 19 hari. Sementara, di tingkat peternak terus dilakukan pestabilan harga ayam panen kandang dalam keadaan hidup atau disebut “live bird” LB. Meskipun belum berjalan normal, namun perlahan sudah mulai ada hasilnya. Para peternak rakyat harus mengencangkan ikat pinggang agar bisa bertahan melampau masa prihatin ini. Ini adalah periode transisi yang mencekam bagi para peternak rakyat. Karena mereka setiap hari selalu dihantui rasa was-was mengenai harga ayam hidup panen kandang LB untuk hari esok. Maka wajarlah kalau banyak kalangan melemparkan pertanyaan “gonjang-ganjing perunggasan, masih bisakah diselamatkan?”. Untuk bisa menjawab pertanyaan tersebut, tidak bisa ditulis dalam 1 kali tulisan saja, namun masih harus dikaji beberapa aspek seperti pengaruh “keseimbangan terhadap harga”, “aspek-aspek pendukung keseimbangan”, “beberapa skenario strategi yang harus direncanakan dan diimplementasikan ke depan” untuk menjamin sistem peternakan unggas dalam negeri yang menguntungkan dan berkelanjutan, serta “telaah kritis terhadap peraturan perunggasan”. bersambung…. Prof Dr H Suyadi, Fakultas Peternakan, Universitas Brawijaya
Adapunpengertian permintaan (Demand) adalah keinginan konsumen untuk membeli suatu barang atau jasa pada berbagai tingkat harga selama periode tertentu, yang disertai kesediaan dan kemampuan membeli barang tersebut. Dalam permintaan, terdapat prinsip fundamental ekonomi yang dikenal sebagai hukum permintaan.
Penyuluh KB Ahli Utama, BKKBN. Sebutan “demand creation” dalam dunia bisnis dan jasa pelayanan, termasuk pelayanan birokrasi, merupakan upaya terencana, sistimatis dan terpadu dalam membuat pasar pemakai butuh, mencari dan memakai secara terus menerus lestari, pemakai menikmati produk dalam waktu yang lama. Bila kita sedang berada di pusat berlanjaan, sebutlah pasar tradisional, pusat perbelanjaan modren dan bahkan di pusat pasar saham sekalipun terjadi transaksi antara “calon pembeli dan penjual”. Maka model penawaran “demand” dipakai untuk menentukan harga, selera dan kuantitas barang. Tiori penawaran dan permintaan demand dan supply menggambarkan hubungan produsen dan konsumen, interaksi pelayan pemerintah dan khalayak sasaran masyarakat yang membangun “kebutuhan, minat, rasa, interaksi dan kepuasan”. Layanan bisnis dan birokrasi, pada ujungnya menghendaki tingkat kepuasan pelanggan customer satisfaction. Menciptakan kebutuhan menjadi “langkah awal” dari kerja “demand creation”, ini akan berlangsung lama dan tidak tertutup kemungkinan bisa gagal. Minat atau atau tidak berminat adalah hasil karya dari menciptakan kebutuhan, rasa adalah sikap memilih dan menentukan oleh customer, maka terjadi interaksi antara penjual-pembeli pemberi dan penerima pelayanan. Ada kepuasan, berarti kerja “demand” berhasil menguasai pelanggan dan inilah yang disebut dengan “kepuasan, satisfaction” Apapun jenis pekerjaan seseorang dalam satu naungan lembaga & institusi, besaran “task and function” hanya dibagi kepada dua bagian yang terhubung satu sama lain, yakni demand and supply. Demand bermakna segala usaha dan ikhtiar lembaga pemberi pelayanan mengenalkan produk/program terbaik untuk diterima, dibeli dan digunakan sebagai bagian dari pilihan. Sementara supply adalah “menjamin” tersedianya product sampai ke tangan customer, menjamin mutu product dan menjaga pemakaian product untuk jangka panjang. Dalam pelayanan kepemerintahan, biasa disebut dengan “demand creation of development“. Aktifitas menumbuhkan partisipasi dalam proses pembangunan. Terdapat perbedaan, bentuk dan kualitas pelayanan publik di sektor pemerintah dan private company, pemerintah dan swasta memperlihatkan dua sisi yang berbeda 1 Kinerja vs Anggaran; kerja kepemerintahan cendrung memperioritaskan penyelesaian realisasi anggaran, sementara swasta memprioritaskan pada hasil capain kinerja secara priodik dan dapat berimplikasi kepada posisi direksi, devisi dan seterusnya 2 Digital & Manual, pengelolaan administrasi birokrasi kepemerintahan belum sepenuhnya menggunakan pendekatan komputerisasi dan digitalisasi yang memberi pengaruh pada kecepatan pelayanan publik, berbeda dengan perusahaan yang mengedepankan kecepatan dan efesiensi pelayanan, sehingga penggunaan IT menjadi sangat penting dan merata. 3 Eksekutif vs Birokratif, Eksekutif berati menempatkan orang-orang yang punya kompetensi, mampu mengeksusi dengan cepat, jaringan dan leadership yang kuat, yang membedakannya dengan birokratif adalah mengedepankan kualifikasi administratif dan pengalaman. 4 Ramping & Gemuk, postur dan struktur birokrasi kepemerintahan terkesan/dikesankan dengan gemuk, tidak lincah atau kurang efektif dan efesien, 5 sending & delivering , pelayanan pemerintah dikesankan dengan “sending”, tekanannya pada proses dan pencitraan, sementara private sector mengambil mengedepankan “delivering”, ke target sasaran dan produktifitas, 6 Administratif & Service, pelayanan adminsitratif yang berliku menjadi momok layanan pemerintah yang selalu dikritisi jeleknya pelayanan publik, sementara private lebih mengutamakan pelayanan prima service excellent dan 7 Quantity & Quality Assurance. Birokrasi memiliki kecendrungan untuk “quanitity expose”, ketimbang mengejar kualitas hasil kerja, tampilan birokrasi lebih mengendepankan proses dan out-put, sementara swasta cendrung kepada karya out-put, impact dan out-come. Hal tersebut diatas, telah menjadi misi Presiden Jokowi untuk menjadikan birokrasi kepemerintahan, pelayanan yang diberikan oleh pemerintah menjadi “world class bureaucracy”, bekerja dengan cepat, langsung ke sasaran dan menghasilkan kerja yang berkualitas. Pelayanan “demand-creation” terhadap pelanggan dalam program Pembangunan Keluarga, Kependudukan dan Keluarga Berencana Bangga Kencana atau Program KB yang menjadi tugas pokok BKKBN, semenjak dulu sampai sekarang dilakukan dengan upaya pengelolaan dan pemberian layanan yang terkait satu sama lain. Terdapat 7 kreasi management “demand” yang bisa menentukan sukses atau tidak suksesnya program Bangga kebutuhan pembangunan dikreasi dengan 7 manajemen “demand side”. Pengalaman BKKBN dalam mengelola “demand creation”, telah menjadi “selling point” Indonesia dalam berbagi pengalaman Manajemen DataData merupakan faktor penentu dan mengklasifikasi tingkat keberhasilan pembangunan, dia bergerak dari awal sampai akhir. BKKBN dalam perjalanan panjangnya telah menempatkan data sebagai senjata perang yang terkenal dengan data operasional atau data mikro sebagai “tool intervention” disebut juga dengan “by name, by address dan by problems” . Hari ini manajemen layanan publik sudah mengembangkan menjadi “big-data”, layanan data terpadu yang saling mengait, cepat dan “one click data”. 2/7 Manajemen Advokasi Kelahiran advokasi bersamaan dengan Komunikasi, Informasi dan Edukasi KIE, akan tetapi setelah melihat kebutuhan, maka advokasi yang selama ini berada di KIE, disatukan dengan kerjasama, karena kerjasama memiliki kedekatan dengan out-put advokasi. Advokasi tidak lagi semata dimaknai sebagai kunjungan audiensi, pendekatan tokoh dan pertemuan tingkat tinggi stakeholder pembangunan, tetapi lebih dari itu advokasi dapat melahirkan komitmen; mengubahn visi pimpinan; regulasi; dan penganggaran. Seorang petugas lapangan KB melakukan advokasi kepada kepala Desa/Lurah disamping menghasilkan dan menyegarkan komitmen, kemudian kepala desa/lurah mengeluarkan produk hukum pemerintahan desa berupa peraturan dan edaran, serta hasil pertemuan juga menghasilkan pengganggaran oleh pemerintah desa sesuai dengan prosedur dan ketentuan. 3/7/Manajemen Promosi Promosi, atau sebutan lain untuk program pembangunan seperti KIE Komunikasi, Informasi dan Edukasi, sosiliasi dan bahkan promosi juga disebut dengan “social marketing, pemasaran sosial”, adalah komunikasi perubahan prilaku, penguatan dukungan dan pemantapan partisipasi aktif “customer dan stake holder”. Promosi dan sosialisasi menghasilkan tingkatan perubahan prilaku, mulai dari tahu, paham, aksi, lestari dan keteladanan. 1 Promosi untuk meningkatkan pengetahuan dilakukan melalui “kampanye” udara dan darat dengan mempertimbangkan segmentasi sasaran, 2 Promosi yang memberi penekanan pada edukasi dan konseling diberikan pada peningkatan pemahaman product, dengan sasaran yang sudah dikelompokan segmentatif. 3 Sosialisasi dan konseling yang memberi tekanan pada “accepting, penerimaan”. Di sini terjadi penapisan informasi, dilakukan dengan kerja profesional, bersifat lebih personal dan konfidensial. Calon akseptor yang banyak akan tersaring pada akseptor hasil tapisan dengan percaya diri yang kuat, 4 Sosialisi untuk keberlanjutan dan pemantapan yang dikenal dengan “pelestarian penerimaan KB”, baik dengan sikap kemandirian dan atau subsidi pemerintah, pelaku/praktik keluarga berencana akan memelihara kelangsungan pemakaian kontrasepsinya. 5 Promosi yang baik berakhir dengan keteladanan yang kuat, dalam ilmu dagang disebut dengan fanatisme produk. Peserta KB akan menjadi teladan dan pejuang di lingkungannya untuk meyakinkan orang lain bahwa dia adalah memiliki pengalaman praktik baik dalam program yang dianjurkan pemerintah. 4/7 Manajemen KemitraanDalam bahasa global disebut dengan “collaboration and partnership”, dapat digunakan mulai pada tingkat internasional sampai dengan akar rumput. Kerjasama atau kemitraan bagian penting dalam mengkreasi kebutuhan, implementasi kemitraan akan memuncul kegotong royongan yang menjadi ciri Negara Pancasila. Ada pepatah, “seribu teman terasa kurang, satu lawan terlalu banyak” adalah ungkapan bahwa pekerjaan pembangunan apa saja membutuhkan “shoulder to shoulder”, bahu membahu dan saling memerankan fungsi dalam tujuan yang sama. Kekuatan Bangga Kencana adalah mitra-mitra yang tanpa menghitung rugi laba memberikan kontribusi dan akan memberi dampak jangka panjang untuk saling mencapai hasil. 5/7 Manajemen Partisipasi Masyarakat Program KB Indonesia, dibangun atas dasar partisipasi masyarakat tanpa batas, maka pernah lahir yang disebut dengan KB-Lingkaran Emas Limas, KB Lingkaran Biru Libi, KB perkotaan, KB pedesaan, sementara dalam program pembangunan keluarga muncul dengan “tagline bangga suka desa“, pembangunan keluarga suasana kota di desa, kelompok usaha peningkatan ekonomi keluarga, Pos Pemberdayaan Keluarga dan kegiatan “community participation” lainnya yang sudah diperkenalkan dan diterima masyarakat internasional. 6/7 Manajemen Lini Lapangan Lini lapangan, “front liner management” menyakut pengelolaan petugas lapangan dan mekanisme kerja operasional lini lapangan, merupakan penyangga keberhasilan program KB Indonesia dari awal sampai dengan sekarang. BKKBN memiliki konsep “one village one worker”, jauh sebelum Polri punya program “one village one police”. Kemudian ada gerakan sejuta institusi masyarakat Gesit sebagai bagian dari pelaksanaan mekanisme kegiatan lapangan. Dengan tugas-tugas yang sistimatis dan kolaboratif, diharapkan dapat menjangkau pembinaan dan pemdampingan kepada seluruh keluarga yang jumlahnya sekarang 70 juta keluarga. 7/7 Manajemen Teknologi Ini adalah komponen “demand creation” yang terbaru. Bagian yang tidak dipisahkan dengan revoluasi industri yang telah mengubah gaya hidup sosial. Internet of thing IoT yang telah mempengaruhi kerja pelayanan dengan internet dan digitalisasi sebagai turbin penggerakan BKKBN hari ini dan ke depan, menempelkan diri dengan IoT berarti mengembangkan perangkat kerja modren mulai dari digitalisasi pengumpulan data, pembangunan “big data, one and single” data keluarga, aplikasi kerja dan penggunaan media sosial sebagai cara yang efektif menyampaikan pesan kepada khalayak. Komponen “deman side” pembangunan dan pelayanan menjadi bagian yang tidak terpisahkan dengan komponen “supply side” pelayanan kepada sasaran, keluarga dan masyarakat. Perangkat “deman side” yang dikelola dengan baik, akan memicu peningkatan permintaan, untuk itu bagian supply akan mempersiapkan logistik dan distribusi nya dengan tepat waktu, tepat hitung dan tepat sasaran. Pelaksanaan supply akan memacu diri untuk menyediakan dan mengontrol barang dengan kualitas tinggi sesuai dengan selera pasar. Pengalaman adalah guru terbaik, itu telah ditunjukan oleh BKKBN dengan 24 Juli 2021
Yangdisebut sebagai sisi demand adalah Select one: a. Teknologi Informasi b. Basis data c. Pengolahan data d. Sistem Informasi e. Data
JAKARTA, - Dalam dunia ekonomi isitlah supply dan demand atau penawaran dan permintaan rasanya sudah tak asing lagi didengar. Sebab, suatu transaksi tidak akan berlangsung tanpa adanya barang atau jasa dan penawaran maupun apa yang dimaksud dengan supply dan demand? Baca juga Pengertian Sistem Ekonomi, Jenis, Kelebihan dan Kekurangannya Supply Mengutip buku Ekonomi untuk SMA dan MA Kelas X karya Ismawanto, supply adalah jumlah keseluruhan barang atau jasa yang akan d?ual atau ditawarkan oleh produsen pada berbagai macam tingkat hukum penawaran jumlah barang yang ditawarkan akan selalu berbanding lurus dengan harganya. Artinya, jika harga barang naik, maka jumlah barang yang ditawarkan bertambah. Sebaliknya, jika harga turun, maka jumlah barang yang ditawarkan akan berkurang. Faktor-faktor yang memengaruhi supply Penawaran suatu barang dipengaruhi oleh banyak faktor, antaralain sebagai berikut Biaya produksi artinya biaya yang dikeluarkan untuk membuat barang atau jasa. Kemajuan teknologi atau adanya teknologi baru. Harga bahan baku untuk membuat barang. Banyaknya produsen yang menawarkan barang. Laba yang diinginkan produsen atau penjual. Baca juga Pengertian Perdagangan Internasional, Hambatan, Manfaat, dan Dampaknya Demand Jikadilihat dari definisinya, daya dukung maupun daya tampung dapat diartikan sebagai kemampuan dari suatu lingkungan dalam menyediakan jasa atau layanan untuk menopang kehidupan manusia. Dengan kata lain, definisi tersebut melihat daya dukung dan daya tampung dari aspek ketersediaan (supply) atau dari sisi ekosistem atau lingkungan hidup.
Pertemuan 1 1. Proses mengukur keluaran dari sistem yang dibandingkan dengan suatu standar tertentu, adalah jenis pengendalian…. a. Feedback control system b. Preventive control system c. Feed forward control system d. Semua salah e. Semua benar 2. Sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi adalah sistem…. a. Sistem Tak Tentu b. Sistem Phisik c. Sistem Abstrak d. Sistem Tertentu e. Sistem Alamiah 3. Nilai informasi dapat diukur dari 2 segi yaitu… a. Kualitas & Manfaat b. Akurat & Manfaat c. Manfaat & Biaya untuk mendapatkannya d. Tepat waktu & Akurat e. Realita & Relevan 4. Daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya, adalah karakteristik sistem… a. Boundary b. Environment c. Output d. Interface e. Input 5. Sistem Teologi merupakan contoh dari sistem… a. Sistem Tertentu b. Sistem Alamiah c. Sistem Phisik d. Sistem Abstrak e. Sistem Tak Tentu 6. Mengendalikan sistem dimuka sebelum proses dimulai merupakan pengendalian… a. Feedback control system b. Feed forward control system c. Preventive control system d. Semua salah e. Semua benar 7. Media penghubung antara satu subsistemdengan subsistem lainnya disebut juga… a. Environment b. Interface c. Input d. Boundary e. Output 8. Informasi harus bebas dari kesalahan dan tidak bias merupakan kualitas informasi… a. Tepat waktu b. Efektif c. Akurat d. Relevan e. Manfaat 9. Bagian dari fakta yang mengandung arti, yang dihubungkan dengan kenyataan, simbol-simbol, adalah definisi… a. Informasi b. Sistem c. Sistem Data d. Data e. Sistem Informasi 10. Contoh dari sistem tak tentu adalah… a. Program komputer b. Prakiraan cuaca c. Rotasi bumi d. Mesin ATM e. Sistem Teologi Pertemuan 2 1. Sistem Informasi Manajemen adalah tipe sistem informasi yang digunakan oleh…. a. Data entry b. Operator c. Top Management d. Midle Management e. Low Management 2. Yang disebut sebagai sisi suply adalah… a. Data b. Teknologi Informasi c. Pengolahan data d. Sistem Informasi e. Basis data 3. Blok komponen sistem informasi yang terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di dasar data untuk menghasilkan keluaran, adalah… a. Blok Model b. Blok Basis data c. Blok Masukan d. Blok Teknologi e. Blok Keluaran 4. Yang bukan dalam komponen perusahaan adalah… a. Performance b. Prosedur c. Teknologi informasi d. Pelanggan e. Supplier 5. Tipe sistem informasi yang digunakan oleh low management adalah…. a. Decision Support System b. Management Information System c. Expert System d. Data Processing System e. Office Automation 6. Yang disebut sebagai sisi demand adalah… a. Teknologi Informasi b. Sistem Informasi c. Basis data d. Data e. Pengolahan data 7. Tipe sistem informasi yang digunakan untuk perencanaan strategi organisasi bagi manajemen tingkat atas adalah… a. Office Automation b. Management Information System c. Expert System d. Data Processing System e. Decision Support System Feedback 8. Yang disebut sebagai “Tool Box” pada komponen sistem informasi adalah… a. Blok Basis data b. Blok Keluaran c. Blok Teknologi d. Blok Model e. Blok Masukan 9. Perangkat lunak dan perangkat keras termasuk dalam komponen sistem informasi… a. Blok Keluaran b. Blok Masukan c. Blok Model d. Blok Basis data e. Blok Teknologi 10. Teknologi Informasi adalah teknologi yang menggabungkan komputasi komputer dengan jalur komunikasi berkecepatan tinggi yang membawa data, suara, dan video. Pendapat tersebut dikemukakan oleh… a. Haaq dan Keen b. Jogiyanto c. Bill Gates d. Williams dan Sawyer e. Martin Pertemuan 3 1. Yang bukan termasuk klasifikasi komputer berdasarkan kemampuannya, adalah… Select one a. Small Scalle Computer b. Mini Scalle Computer c. Medium Scalle Computer d. a & c benar e. Large Scalle Computer 2. Pada komputer generasi ketiga komponennya menggunakan… a. MOS b. Integrated circuit c. VLSI d. Tabung hampa e. Transistor 3. Komputer yang digunkan untuk kegiatan aplikasi bisnis dan aplikasi teknik termasuk jenis komputer… a. Hybrid computer b. Analog computer c. Digital computer d. General computer e. Specially computer 4. Kumpulan transistor yang dipadatkan dalam komponen elektronika, adalah merupakan… a. Vacum tubes b. VLSI c. LSI d. Transistor e. Integrated Circuit 5. Jenis komputer yang digunakan untuk data yang sifatnya kontinyu dan bukan data yang berbentuk angka, tetapi dalam bentuk phisik adalah… a. Digital computer b. Specially computer c. Analog computer d. Hybrid computer e. General computer 6. Komputer mempunyai kemampuan dalam berbagai bidang sehingga disebut sebagai Kecerdasan Buatan, merupakan ciri generasi komputer ke… a. 3 b. 2 c. 5 d. 4 e. 1 7. Komponen dalam data processing system yang berupa program-program dan teknik-teknik lain untuk mengontrol sistemdisebut juga… a. Hardware b. Firmware c. Brainware d. Software e. Shareware 8. Berikut ini merupakan aspek teknis dari sistem komputer, kecuali… a. Software b. Hardware c. Brainware d. Firmware e. b & c benar 9. Solid state devices digunakan sebagai komponen pada generasi komputer ke… a. 3 b. 1 c. 5 d. 2 e. 4 10. Online data processing mulai dikenal pada generasi komputer ke… a. 1 b. 2 c. 4 d. 5 e. 3 Pertemuan 4 1. Bilangan yang memiliki absolute digit 0 dan 1 adalah… a. Bilangan Heksadesimal b. Bilangan nominal c. Bilangan Oktal d. Bilangan Desimal e. Bilangan Biner 2. Sistem bilangan Oktal berbasis… a. 16 b. 10 c. 8 d. 2 3. 1012 + 1102=…2 a. 10112 b. 11102 c. 10012 d. 11012 e. 10002 4. 138 + 258=…8 a. 388 b. 528 c. 488 d. 408 e. 508 5. 5510 =….2 a. 1101112 b. 111002 c. 1011002 d. 1010112 e. 1100112 6. Huruf A pada bilangan heksadesimal bernilai… a. 12 b. 14 c. 13 d. 11 e. 10 7. Suatu sistem bilangan menggunakan suatu bilangan dasar, disebut juga… a. Potitioanal value b. Radix c. System Numeric d. Absolute digit e. Number system 8. Absolute digit dari bilangan Oktal adalah…. a. 1 8 b. 1 6 c. 0 8 d. 0 7 e. 1 7 9. A1B16=…2 a. 1011000110112 b. 1011001110112 c. 1010000110112 d. 1110000110112 e. 1101000110112 10. 10011102 =…8 a. 1168 b. 1618 c. 168 d. 6618 e. 6116 Pertemuan 5 1. Kode yang terdiri atas 16 kombinasi adalah… a. BCD b. SBCDIC c. EBCDIC d. ASCII e. Decimal 2. Kodekan 75 dengan menggunakan BCD… a. 0111 1011 b. 1011 1111 c. 1001 1011 d. 0011 1100 e. 0111 0101 3. Kode yang digunakan mulai pada generasi ketiga adalah… a. Decimal b. BCD c. EBCDIC d. SBCDIC e. ASCII 4. Kode yang bertujuan untuk membuat kode biner standar yang dikembangkan oleh ANSI Amerika Nasional Standard Information, adalah… a. EBCDIC b. Kode Hollerith c. SBCDIC d. BCD e. ASCII 5. Kombinasi lubang pada punch card, adalah contoh kode… a. Kode Hollerith b. SBCDIC c. ASCII d. BCD e. EBCDIC Pertemuan 6 1. Untuk memecahkan masalah, membuka kreativitas, dan meningkatkan dan efisien dalam melakukan pekerjaan, merupakan… a. Prinsip teknologi informasi b. Tujuan teknologi informasi c. Pengertian teknologi informasi d. Perlunya teknologi informasi e. Fungsi teknologi informasi 2. Evolusi perkembangan komputer diawali dengan era… a. Komputerisasi b. Teknologi Informasi c. Sistem Informasi d. Globalisasi Informasi e. Internasionalisasi 3. Perpaduan dari teknologi digital dengan telekomunikasi, terdapat pada era… a. Globalisasi Informasi b. Komputerisasi c. Teknologi Informasi d. Sistem Informasi e. Internasionalisasi 4. Penekanan pada pentingnya peranan teknologi informasi, terdapat pada era… a. Sistem Informasi b. Teknologi Informasi c. Komputerisasi d. Globalisasi Informasi e. Internasionalisasi 5. Rencana pengembangan Sisfo untuk jangka pendek, jangka menengah, jangka panjang, yaitu output berupa… a. Laporan b. Transparansi c. Sistem Informasi d. Teknologi informasi e. Blue Print 6. Yang bukan dimensi utama yang harus diperhatikan sehubungan dengan aset SDM adalah… a. Pengetahuan bisnis b. a & c benar c. Keahlian teknis d. Orientasi pada pemecahan masalah e. Kepemimpinan 7. Hubungan teknologi informasi sebagai suatu entitas dengan manajemen pengambil keputusan, disebut juga… a. Strategi Teknologi b. Perencanaan Teknologi c. Relasi d. Teknologi informasi e. Relasi Teknologi 8. Karakteristik utama dari aset teknologi adalah… a. Manajemen pengambil keputusan b. Arsitektur teknologi informasi c. kerangka standar d. infrastruktur teknologi informasi e. a & c benar 9. “High-Tech-High-Touch” adalah merupakan… a. Prinsip teknologi informasi b. Tujuan teknologi informasi c. Pengertian teknologi informasi d. Fungsi teknologi informasi e. Perlunya teknologi informasi 10. Yang bukan termasuk keuntungan penerapan teknologi informasi… a. Ketepatan b. Kecepatan c. Keefektifan d. Konsistensi e. Keandalan
UIyMTGj.