Halini bukan semata-mata tritunggal dalam pengertian perawan-bidadari-perempuan tua. Namun tritunggal mencakup tiga bidang spiritual, yaitu puisi, pengobatan dan keahlian. Setidaknya buku ini dihidangkan untuk orang-orang yang mendiskusikan corak pemikiran khas ini dengan satu atau dua orang sahabat karib, dan bagi orang yang pasti akan
Seorang ayah bernama Bakri berumur penghunjung 50-an diundang sekolah anaknya untuk hadir pada Welcome Parents’. Sungguh dia amat enggan perkara seperti ini. Merasa sudah punya empat orang anak, bahkan yang tertua sudah masuk kuliah. Ia merasa sudah gak umurnya lagi bersenda gurau dengan anak pada welcome parents di sekolah. Namun karena istri dan anaknya yang nomer empat memintanya dengan sangat, ia pun datang ke sekolah anaknya dengan hati berat. Seperti yang ia duga, acara di kelas hari itu menampilkan kebolehan masing-masing anak dihadapan para ayah mereka. Terlihat di sana banyak para ayah yang berusia sekitar 30-an. Kesemua ayah itu antusias melihat buah hati mereka. Bakri hanya tersenyum, berkatalah ia dalam hati; “Dulu aku juga seperti mereka saat punya anak pertama. Tapi kini sudah gak zaman lagi baginya acara anak-anak seperti ini.” Satu per satu murid dipanggil untuk tampil ke depan dan menunjukkan kebolehannya Selama 5 menit. Usai penampilan maka ayah mereka dipanggil ke depan untuk menerima hadiah yang telah disiapkan oleh sang anak untuk ayah mereka. Ada yang menampilkan kebolehan bernyanyi. Ada yang menulis dan baca puisi. Berpidato dengan bahasa asing. Atraksi permainan dan banyak lagi. Kini giliran Umar, anak Bakri nomer empat yang berusia 10 tahun dipanggil namanya untuk tampil ke depan. Bakri mengira bahwa Umar pasti akan menampilkan hal serupa dengan kawan-kawannya. Diujung penampilan, Bakri harus berpura-pura sumringah dan memberi pelukan hangat kepada Umar buah hatinya. Agar semua orang di kelas itu tahu bahwa ia adalah ayah yang layak dibanggakan. Ehemmm, itulah pikirnya! “Kamu ingin menampilkan apa untuk ayahmu, Umar?” tanya ibu guru. “Aku akan tampil dengan Ustadz Amir di depan” jawab Umar bersemangat. Ibu Guru pun mempersilakan ustadz Amir untuk ke depan kelas dan tak lupa ibu guru menjelaskan kepada para ayah bahwa ustadz Amir adalah guru ekstra kurikuler yang mengajarkan baca Al Quran di sekolah. “Nah Umar, kini giliranmu untuk memulai penampilan…” ujar ibu guru. Umar mengucap salam. sedikit kata pembuka ia ucapkan. Ia berkata bahwa ia akan membaca surat Al Kahfi yang berjumlah 110 ayat. Sadar dengan waktu yang terbatas ia meminta bantuan Ustadz Amir untuk memegang mushaf Al Quran dan menyebutkan ayat mana saja untuk ia baca. Para ayah yang hadir mulai berdecak kagum. Mereka mengerti bahwa Umar bukan hanya akan membaca Al Quran, namun dia malah sudah menghafalnya! “Baik, sekarang coba kamu baca ta’awudz dan basmalah dan mulai dari ayat pertama….!” pinta ustadz Amir. Dengan memejamkan mata, Umar mulai membaca. Tak disangka…., suara yang keluar dari mulut Umar terdengar begitu merdu. Rupanya Umar membaca Al Quran mengikuti lantunan Qari cilik bernama Muhammad Taha Al Junaid yang terkenal itu. Ia membaca dengan hati yang tenang lalu membawa kedamaian pada setiap telinga yang mendengarnya. Ayat 1-5 telah dibaca Umar. Ustadz Amir mengangguk-anggukan kepalanya mengikuti bacaan Umar yang merdu tanpa sekalipun beliau putus. Lalu Ustadz Amir meminta Umar untuk membaca dari ayat 60. Umar pun membaca dengan suara yang menenangkan jiwa. Semua mata dari para ayah yang hadir kita mulai berkaca-kaca. Seolah mereka penuh harap andai anak2 mereka bisa seperti Umar. Demikian pula dengan Bakri, ayah Umar. Ia yang tadinya tidak sepenuh hati datang ke sekolah. Kini malah ia begitu antusias! Lalu ustadz Amir meminta Umar untuk pindah lagi ke ayat 107 -110 sebagai penutup penampilannya. Maka Umar pun membacanya tanpa satu pun kesalahan. Begitu Umar menyudahi bacaannya, belum juga dipersilakan maka bangkitlah Bakri dari duduknya dan langsung berjalan ke depan dan memeluk Umar. Terlihat rasa bangga yang terpancar dari wajah Bakri usai melihat penampilan buah hatinya. Para hadirin pun menyaksikan bahwa Bakri beberapa kali menyeka air mata yang berderai di pipinya. Seisi ruangan terpukau dengan lantunan Al Quran yang dibacakan dengan suara merdu Umar. Menyudahi suasana yang haru itu, ibu guru membuka tanya kepada Umar, “Mengapa engkau ingin membaca Al Quran untuk ayahmu sedangkan semua temanmu tak ada yang terpikir untuk melakukannya, Umar?” Rupanya Umar pun turut haru usai dipeluk sedemikian hangat oleh sang ayah. Dengan mata berkaca-kaca Umar berkata, “Ustadz Amir pernah ajarkan aku untuk rajin belajar Al Quran. Beliau sampaikan bahwa orang yang hafal Al Quran membuat kedua orang tuanya mulia di akhirat. Kedua orang tua akan mendapat mahkota dari cahaya dimana cahayanya lebih indah dari sinar mentari dunia… Aku ingin, ayah & ibuku mendapat kemuliaan seperti itu dari Allah Swt karena itu aku belajar menghafal Al Quran bersama ustadz Amir.” “Subhanallah….” terdengar suara para ayah berkumandang di kelas itu. Semuanya berkeinginan anak-anak mereka seperti Umar. “Apakah saya boleh bicara?” tanya Bakri kepada para hadirin. Semua orang mempersilakan. “Hmmm…., hari ini adalah hari yang teramat bahagia untuk saya. Anda semua para ayah tak ada bedanya aku rasa. Kita menyekolahkan anak-anak kita di sekolah terbaik seperti sekolah ini. Dengan biaya yang tak murah, dengan segala fasilitas duniawi yang serba ada. Mungkin dibenak kita para ayah adalah jangan sampai anak-anak kita tidak bisa mengejar kemajuan dunia…. Terus terang aku sudah hampir 50 tahun. Aku punya empat orang anak, dan Umar adalah putraku yang terakhir. Dengan ambisi duniawiku, aku sekolahkan ia di sini dengan harapan bahwa ia akan memiliki masa depan gemilang. Aku tersadar bahwa pemikiran putraku ini justru telah membuat masa depanku gemilang. Ia mempelajari dan menghafal Kitabullah Al Quran agar supaya kedua orang tuanya memiliki masa depan yang gemilang di akhirat! Terima kasih anakku… Maafkan ayah yang lupa untuk mendidikmu untuk mempelajari Al Quran….” Bakri pun lalu memeluk Umar kembali. Keduanya menagis haru, dan seluruh kelas pun hening terdiam menyaksikannya…..! Simakbaca juga puisi tentang kedua orang tua yang lain di blog ini, semoga puisi ayah dan ibu diatas dapat menghibur dan bermanfaat. Sampai jumpa di artikel puisi untuk kedua orang tua selanjutnya. 17 Puisi Ibu dan Ayah Tercinta: Sedih, Singkat, Penuh MaknaMahkotaorang-orang tua adalah anak cucu dan kehormatan anak-anak ialah nenek moyang mereka. Amsal 17:6. Hiasan orang muda ialah kekuatannya, dan keindahan orang tua ialah uban. 5 Puisi untuk Tuhan Yesus Kristus dalam Kristen; 30 Ayat Alkitab Tentang Kesederhanaan Hidup; 5 Destinasi Wisata Rohani Katolik di Bali;
4Puisi untuk Orang Tua Singkat yang Menyentuh Hati Ibu. Karya :Chairil Anwar. Begitu kuatnya dirimu. Aku sayang padamu.. Selamanya. Ayah. Atas semua yang telah kau berikan. Nah, dari 4 puisi untuk orang tua singkat yang menyentuh hati itu, yang manakah Akubangga memiliki orang tua seperti kalian, kulihat kalian banting tulang untuk anak anak mu ini, Memang saat itu aku masih kecil,taoi aku sudah sedikit pahan arti kehidupan kalian di usir dari rumahmu sendiri,kalian hanya diam Tapi kalian selalu bilang kepadaku terdiam itu bukan bodoh atau takut 1 Ya Allah Izinkan Aku Aku berusaha sekuat tenaga untuk mereka Ya Allah, mudahkanlah urusanku ini Sebab aku ingin menghafal firmanmu Meletakan semuanya dalam ingatanku Menempelkan erat di hatimu Supaya aku bisa mengucapkan untuk kebaikan Supaya aku bisa menjadi umat yang dimuliakan Supaya aku jadi hamba yang mendapat ridhomuOdeadalah puisi lirik berisikan sanjungan kepada orang yang berjasa dengan nada agung dan tema serius. Jika dikemas dengan apik sains tentu bisa jadi ilmu yang menyenangkan. Puisi Lucu Untuk Orang Tua Bisa Membuat Ayah Dan Ibu Tertawa Senang Terkadang Untuk Lebih Dekat Dengan Orang Tua Ada Kalanya Kita Bercanda Da Puisi Lucu Ayah Hingga
Mengitarimayapada yang sudah tua . Nak, cantumkan asamu di sini. Tulis sekarang. Menjadi tinta manis . Dalam hidupmu . Jangan pernah menyerah. Memberi yang terbaik untuk orang tua. Kebanggaanmu . Berikan mahkota raja pada mereka. Dengan ilmu yang kau cari . Goresan penamu setiap detik. Adalah jalanmu menuju citamu. Ialah tinta kehidupanmuKBRN OKU Timur : Ketua TP PKK OKU Timur dr Hj Sheila Noberta dan dan Wakil Ketua Nur Inayah Spd, mengunjungi anak anak disabilitas khusus sekolah luar biasa (SLB) Negeri Martapura, Jumat (5/8/2022). Selain menyalurkan bantuan, dalam kunjungan tersebut juga diberikan motivasi
Kutipankata bijak dari orang bijak Wai ambil dari untaian bahasa Om Jay nama gaulnya. Nama sebenarnya Om Jay adalah Dr. Wijaya Kusumah, S. Pd, M. Pd. Nama Om Jay sudah tak asing lagi baik di dunia nyata maupun di dunia literasi digital. Berbagai macam kegiatan yang di isi oleh Om Jay sebagai nara sumber.
Ragampantun lucu kopi warnai hari dengan tawa yedepe com lucu ungkapan puisi. Impianmu tetap besar, kegelisahanmu selalu kecil, dan kau tak . ١٧ ذو القعدة ١٤٤٣ هـ. Contoh teks ucapan murid untuk persaraan guru. Berikut kumpulan ucapan perpisahan untuk guru dari wali murid yang berkesan dan menyentuh hati. Pagi yang indah penuh
ri2r.